Sabtu, 27 September 2014

LAPORAN PRAKTIKUM

“Uji Daya Hantar Larutan”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya jualah, sehingga penyusunan laporan kegiatan praktikum ini dapat kami selesaikan sebagaimana mestinya.
Laporan praktikum ini berjudul “UJI DAYA HANTAR LARUTAN” yang disusun sebagai tugas akhir praktikum kimia  sebagai syarat kelulusan. Penulis menyadari bahwa dalam upaya penyelasaian tugas laporan ini, banyak megalami berbagai kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam laporan ini masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan di sana sini. Oleh karena itu, kami sebagai penulis banyak mengalami kendala dan kesulitan. Namun, berkat petunjuk, bimbingan dan nasehat dari Ibu Dewi Rustika,S.Pd sebagai guru mata pelajaran sehingga tugas ini terselesaikan dengan baik walaupun penuh dengan kekurangan.
Untuk itu kami sebagai penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru di sekolah serta rekan-rekan kami sesama siswa yang telah memberikan dorongan kepada kami atas selesainya laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu sumbang saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan dan ucapan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat adanya.
Praya, 08 Februari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................................................1
Daftar Isi.................................................................................................................................................................2
Bab I   Pendahuluan…………………………………...........................................................................................3
A.      Tujuan Percobaan.......................................................................................................................3
B.      Dasar Teori.....................................................................................................................................3
Bab II  Metodologi..............................................................................................................................................5
A.      Alat dan Bahan..............................................................................................................................5
B.      Cara Kerja.......................................................................................................................................5
Bab III Hasil Pengamatan................................................................................................................................6
Bab IV Pembahasan...........................................................................................................................................7
Bab V  Penutup....................................................................................................................................................9
A.      Kesimpulan....................................................................................................................................9
B.      Saran...............................................................................................................................................10
Daftar Pustaka...................................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.     TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan melakukan praktikum ini adalah  agar dapat mengelompokan larutan kedalam larutan elektorlit ataupun non-elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
B.     DASAR TEORI
LARUTAN
Larutan adalah camparun homogenya yang terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Larutan terbagi dua yaitu: Larutan Elektrolit dan Larutan Non-elektrolit. Larut elekrolit adalah larutan yang dapat mnghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit di bagi menjadi dua yaitu, larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
LARUTAN ELEKTROLIT
LARUTAN NON ELEKTROLIT
LARUTAN ELEKROLIT KUAT
LARUTAN ELEKTROLIT LEMAH
 

Menurut ARHENIUS larutan elketrolit mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion inilah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Suatu larutan yang bersifat elektrolit atau non-elektrolit dapat diketahui melalui percobaan dengan mengamati bola lampu dan karbon.
Ciri larutan elektrolit adalah sebgai berikut:
1.      Lampu menyala terang dan pada karbon timbul gelembung gas.
2.      Lampu menyala redup/tak menyalah tetapi pada karbon timbul gelembung gas.
Ciri-ciri larutan non-elektrolit adalah lampu tidak menyala dan pada karbon tidak terdapat gelembung gas.
Berdasarkan daya hantar listriknya,larutan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
1.      Elektrolit kuat, contoh : NaCl, HCl, NaOH, H2SO4, dan KCl
2.      Elektrolit lemah, contoh : CH­3COOH, NH4OH, HCN, dan Al(OH)3
3.      Non Elektrolit, Contoh : C6H12O6
BAB II
METODOLOGI
A.     Alat dan Bahan
Alat yaitu sesuatu yang tidak akan habis jika digunakan. Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :

·         Batrei
·         Kabel
·         Bola lampu
·         Gelas kimia
·         Kertas Tisu
·         Batang Karbon

Bahan adalah sesuatu yang akan habis jika digunakan. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah :

·         Air Gula Pasir
·         Asam Cuka
·         Air Garam Dapur
·         Air
·         Air Aki
·         Air Suling
·         Air Pocari Sweat
·         Alkohol

B.     Cara Kerja
1.      Siapkan alat uji elektrolit yang sudah dirancang.
2.      Lilitkan kabel pada balon lampu, kemudian ujung kabel yang lain disentuhkan pada kedua kutub batrei sebagai penghantar arus listrik
3.      Selanjutnya kabel sebagai penghubung antara batrei dan balon lampu diputuskan kemudian diikat pada batang karbon dan batang karbon tersebut dicelupkan ke dalam gelas kimia yang di dalamnya sudah terdapat larutan. Misalnya larutan garam dapur, gula, alkohol, asam cuka, pocari, air suling, dan air aki.
4.      Bila bahan yang digunakan berupa zat cair, diusahakan batang karbon jangan saling bersentuhan, lalu amati pada batang karbon dan nyala lampu.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
            Dari pengamatan yang kami lakukan, larutan C6H12O6 dan CH3COOH termasuk larutan elektrolit lemah karena lampu tidak menyala dan terdapat gelembung gas pada batang karbon. Lain halnya dengan larutan garam dapur (NaCl), larutan ini merupakan larutan elektrolit kuat karena terdapat gelembug gas yang banyak pada batang karbon , namun dari hasil pengamatan bola lampu tidak menyala.
Tabel Hasil Pengamatan
NO
LARUTAN
NYALA LAMPU
GELEMBUNG GAS
1
Air Gula
Mati
Sedikit
2
Air Garam Dapur
Mati
Banyak
3
Cuka
Mati
Banyak
4
Air Aki
Mati
Banyak
5
Alkohol
Mati
Tidak Ada
6
Air Suling
Mati
Sedikit
7
Pocari
Mati
Sedikit Dan Kecil-kecil
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit .
1.      Larutan Elektrolit
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Senyawa elektrolit adalah senyawa yang di larutkan dalam  air dan dapat mengalami ionisasi, umumnya senyawa elektrolit berupa garam yang terdiri dari ion positif dan negative pada saat pembentukannya. Contohnya senyawa elektrolit yaitu NaCl, KCl, NaBr, CaCl2, dan Na2SO4.
Larutan elektrolit terbagi dua yaitu:
1)      Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat ditandai dengan adanya ion-ion yang bergerak bebas. Contoh elektrolit kuat dari percobaan yang kami lakukan yaitu Larutan NaCl karena pada elektroda banyak timbul gelembung gas dan pada lampu menyala terang. Teori ini sudah sesuai dengan hasil percobaan yang kami lakukan.
NaCl merupakan senyawa ionic, yaitu senyawa yang proses pembentukannya terdiri dari ion positif (Na+) dan ion negatif (Cl ). Struktur kristal NaCl terdiri dari ion-ion yang rapat jika dilarutkan dalam air, molekul air akan merenggangkan ion-ion tersebut, sehingga ion akan terpisah-pisah seperti daun talas dangan air yang tidak bisa menyatu.
Reaksi pelarutan:    NaCl  ――→ Na+(ag) + Cl-(ag)
Muatan dari ion tersebut akan menghantarkan arus listrik dari satu karbon ke karbon lainnya, sehingga lampu dapat menyala.
2)      Larutan Elektrolit Lemah
Dikatakan elektrolit lemah karena ion-ion yang bergerak bebas hanya sedikit. Adapun yang termasuk elektrolit lemah dari hasil percobaan kami yaitu larutan asam cuka (CH3COOH), dimana larutan ini ditandai dengan adanya gelembung gas pada batang karbon dan lampu tidak menyalah.  Tetapi sesuai dengan sumber dari internet yang kami buka yang menyatakan bahwa, larutan CH3COOH lampunya menyala redup hal ini dikarenakan larutan CH3COOH  tidak mengalami ionisasi secara sempurna sehingga jumlah ion yang terdapat pada larutan tidak banyak dan menyebabkan nyala lampu redup. Keredupan tersebut tergantung pada konsentrasi larutan karena larutan yang encer tidak dapat menyalakan bola lampu, dan kami menyadari kekeliruan kami, semuanya itu mungkin disebabkan oleh alat yang kami gunakan.
2.     Larutan Non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, dimana senyawa yang dilarutkan dalam air tidak dapat terionisasi . Umumnya senyawa non-elektrolit ini berupa senyawa karbon yang berikatan kovalen, misalnya gula, urea, dan minyak, senyawa tersebut utuh dalam bentuk molekulnya dan tidak bermuatan. Contohnya pada larutan gula.
Molekul-molekul pada larutan gula tidak terionisasi sehingga tidak ada ion-ion yang bermuatan. Akibatnya molekul-molekul air dan larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik (lampu tidak menyala dan pada batang karbon tidak timbul gelembung gas). Hal ini disebabkan karena larutan gula tidak dapat terionisasi sama sekali. Namun teori ini tidak sesuai dengan hasil percobaan kami, dan kami menyadari ketidak sesuaian ini dikarenakan batang karbon (elektroda) yang kami gunakan pada larutan garam tidak dicuci bersih saat kami pindahkan kelarutan gula.
BAB V
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dengan menggunakan teknik praktikum, maka ditemukan kesimpulan sebaga berikut:
1.    Larutan NaCl (Natrium Clorida) menurut tori dapat menghantarkan arus listrik dengan baik dan termasuk larutan elektrolit kuat (lampu menyala terang dan terdapat gelembung gas pada batang karbon) namun dari hasil pengamatan bola lampu tidak menyala akan tetapi mempunyai gelembung gas yang banyak dengan reaksi pelarutan NaCl dalam air yaitu:
NaCl(F) ——→ Na+(ag) + Cl-(ag)
2.    Larutan CH3COOH (Asam Cuka) termasuk elektrolit lemah karena lampunya menyala tidak menyala dan tidak mengalami ionisasi secara sempurna sehingga jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak.
3.    Larutan C6H12O6 (gula) dalam teori dijelaskan bahwa bukan merupakan larutan elektrolit (non-elektrolit)  dimana senyawa yang dilarutkan dalam air tidak dapat terionisasi sehingga tidak ada ion-ion yang bermuatan, akibatnya tidak dapat menghantarkan arus listrik (lampu tidak menyala dan sedikit gelembung gas pada batang karbon).
4.    Larutan Aki dalam teori di jelaskan bahwa dapat mengahantarkan arus listrik dangan baik dan termasuk larutan elektrolit kuat (lampu menyala terang dan terdapat gelembung gas pada batang karbon), namun dari hasil pengamatan bola lampu tidak menyala akan tetapi mempunyai banyak gelembung gas.
5.    Larutan Alkohol dalam teori dijelaskan bahwa bukan merupakan larutan elektrolit (non-elektrolit)  dimana senyawa yang dilarutkan dalam air tidak dapat terionisasi sehingga tidak ada ion-ion yang bermuatan, akibatnya tidak dapat menghantarkan arus listrik (lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas pada batang karbon).
6.    Larutan Air Suling termasuk elektrolit lemah karena lampunya tidak menyala dan tidak mengalami ionisasi secara sempurna sehingga jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak.
7.    Larutan Pocari termasuk elektrolit lemah karena lampunya tidak menyala dan tidak mengalami ionisasi secara sempurna sehingga jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak dan juga gelembung gas yang dikeluarkan pada batang karbon sangat sedikit dan kecil-kecil.
B.     SARAN
Bertitik tolak pada uraian di atas, kami sampaikan beberapa saran kepada segenap pembaca laporan tugas praktikum ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Dengan selesainya tugas praktikum ini, kiranya pihak-pihak terkait dapat memahami serta memaklumi bentuk kesederhanaannya. Bila perlu tugas ini dapat di evaluasi guna menjadi acuan kami untuk mengembangkan tugas ini kearah yang lebih sempurna.
2.      Semoga laporan ini dapat menarik simpati para siswa untuk memilih program IPA.
3.      Sekiranya kegiatan praktikum lebih digalakkan di kalangan siswa karena masih begitu banyak kejadian alam yang masih menjadi misteri.
4.      Sebaiknya dalam mengikuti praktikum  khususnya praktikum kelompok harus disiapkan mental dan jangan melamun saat sedang melakukan eksperimen agar tidak mudah kaget apabila tersentuh alat dan bahan yang disiapkan dalam praktikum.
5.      Diharapkan kepada para guru utamanya pelajaran teori guru MIPA, untuk tidak hanya memberikan pelajaran teori kepada siswanya, namun juga memberikan kegiatan praktek sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi siswa di kala pembelajaran berlangsung, dan yang lebih penting lagi para siswa dapat mengetahui lebih jelas kenyataan yang sesungguhnya tentang materi yang diberikan.
6.      Saran dan Kritik senantiasa kami nantikan dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Penyusun mengambil contoh laporan pengamata ini melalui internet:
kimia-kelas-xii-ipa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar