Sabtu, 27 September 2014

Makalah Sosiologi

"Jenis-Jenis dan Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang Yang Terjadi Di Dalam Masyarakat”

Kata Pengantar
        Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan inayah-Nya. Shalawat dan salam semoga di limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat-Nya.
Makalah ini kami buat semata-mata untuk keperluan siswa siswi ataupun masyarakat yang sekiranya di kemudian hari memerlukannya. Makalah ini juga dapat di manfaatkan oleh para guru sebagai bahan mengajar.
Materi makalah ini di susun dari berbagai sumber pembelajaran di sekolah maupun yang lainnya. Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa siswi ataupun orang-orang yang membacanya untuk menjadi ladang amal.
Meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin  menyuguhkan makalah ini dalam wujud yang terbaik, kami yakin pasti tak lepas dari kekurangan, sesuai dengan peri bahasa yang mengatakan bahwa, ”Tak Ada Gading Yang Tak Retak’’,maka penulis menerima kritik dan saran terbuka bagi semua pihak untuk sempurnanya kami dalam menyusun makalah pada masa-masa mendatang.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas segala bentuk kerjasamanya semoga Allah SWT. Meridhoi ikhtiar kita dalam membangun generasi Indonesia melalui makalah ini,Amin.
PRAYA,09 Februari 2013
                                                                                                         
PENYUSUN
DAFTAR ISI
1.      COVER................................................................................................................................................................i
2.      KATA PENGANTAR .....................................................................................................................................1
3.      DAFTAR ISI......................................................................................................................................................2
4.      BAB I ..................................................................................................................................................................3
a.       PENDAHULUAN
5.      BAB II ................................................................................................................................................................4
a.       PEMBAHASAN
6.      BAB III................................................................................................................................................................7
a.       PENUTUP
7.      DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Perilaku menyimpang adalah segala tingkah laku individu atau kelompok yang malanggar nilai dan norma yang ada dalam suatu kelompok atau masyarakat. Perselisihan pendapat antarwarga sering kali meledakkan konflik sosial. Bak api yang menyambar tumpukan kayu kering, konflik kemudian melibatkan banyak pihak dan memakan korban yang besar. Harta benda mereka yang dianggap lawan menjadi halal untuk dihancurkan. Bahkan korban jiwa pun kadang tidak bisa dihindari. Berlangsunglah aneka perilaku yang melanggar kaidah sosial. Terjadinya perilaku menyimpang menunjukkan kegagalan sosialisasi yang dijalani individu. Seperti halnya dengan materi sosiologi yang lain, perilaku menyimpang mempunyai jenis-jenis dan ciri-ciri.
B.      RUMUSAN MASALAH
Masalah yang di bahas dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Bagaimana jenis-jenis perilaku menyimpang yang terjadi di dalam masyarakat.
2.      Bagaimana ciri-ciri prilaku menyimpang yang terjadi di dalam masyarakat.
C.      TUJUAN
Tujuan penulisan pada makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat.
2.      Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri prilaku menyimpang yang terjadi di dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
1.     Jenis-jenis Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat
a.      Penyimpangan Primer dan Sekunder
Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai pola-pola perilaku tertentu. Ada kalanya manusia berperilaku sesuai dengan kehendak umum, tetapi di lain waktu bertindak menentang atau tidak sesuai dengan kehendak umum. Oleh karena itu, dikenal dua jenis penyimpangan sosial, yaitu penyimpangan sosial primer dan penyimpangan social sekunder.
1)     Penyimpangan Sosial Primer
Penyimpangan sosial primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara (temporer). Orang yang melakukan penyimpangan primer masih tetap dapat diterima oleh kelompok sosialnya karena tidak secara terus-menerus melanggar norma-norma umum. Contoh: Pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas.
2)   Penyimpangan Sosial Sekunder
Penyimpangan sosial sekunder adalah penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sanksi telah diberikan kepadanya sehingga para pelaku secara umum dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang.
Contoh: Seseorang yang peminum dan pemabuk minuman keras di mana pun ia berada akan dibenci orang.
b.      Penyimpangan Individu, Kelompok, dan Campuran
Berdasarkan jumlah individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang maka penyimpangan sosial menurut Drs. Kuswanto dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.
1)     Penyimpangan Individu
Penyimpangan dilakukan sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Hanya satu individu yang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma umum yang berlaku. Perilaku seperti ini secara nyata menolak norma-norma yang telah diterima
secara umum dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Contoh: Seorang anak dari beberapa saudara ingin menguasai harta peninggalan orang tuanya. Ia mengabaikan saudara-saudaranya yang lain. Ia menolak norma-norma pembagian warisan menurut norma agama. Ia menjual semua peninggalan harta orang tuanya untuk kepentingan sendiri.
2)     Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok terjadi apabila perilaku menyimpang dilakukan bersama-sama dalam kelompok tertentu. Perilaku menyimpang kelompok ini agak rumit sebab kelompok-kelompok tersebut mempunyai nilai-nilai, norma-norma, sikap, dan tradisi sendiri. Fanatisme anggota terhadap kelompoknya dapat menyebabkan mereka merasa tidak melakukan perilaku menyimpang. Penyimpangan kelompok lebih berbahaya bila dibandingkan dengan penyimpangan individu.
Contoh: Kelompok (geng) kejahatan terorganisir yang melakukan penyelundupan dan perampokan, Kelompok pengacau keamanan dengan tujuan-tujuan tertentu
(teroris), Kelompok yang ingin memisahkan diri dari suatu negara (separatis).
3)     Penyimpangan Campuran
Sebagian remaja yang putus sekolah (penyimpangan individu) dan pengangguran yang frustasi (penyimpangan individu), biasanya merasa tersisih dari pergaulan dan kehidupan masyarakat. Mereka sering berpikir seperti anak orang yang berkecukupan, yang akhirnya menempuh jalan pintas untuk hidup enak. Dibawah pimpinan seorang tokoh yang terpilih karena kenekatannya dan kebrutalannya, mereka berkelompok dalam, “organisasi rahasia” (penyimpangan kelompok) dangan memeiliki norma yang mereka buat sendiri. Pada dasarnya, norma yang mereka buat bertentangan dengan norma umum yang berlaku dalam masyarakat.
2.     Ciri-ciri Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat
Penyimpangan sosial memiliki 6 ciri sebagai berikut.
a.       Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan
Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata ciri tindakan yang dilakukan orang, melainkan akibat dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut.
b.      Penyimpangan Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak
Perilaku menyimpang tidak selalu merupakan hal yang negatif. Ada beberapa penyimpangan yang diterima bahkan dipuji dan dihormati, seperti orang jenius yang mengemukakan pendapat baru yang kadangkadang bertentangan dengan pendapat umum.
c.       Penyimpangan Relatif dan Penyimpangan Mutlak
Umumnya pada masyarakat modern, tidak ada seorang pun yang masuk kategori sepenuhnya penurut (konformis) ataupun sepenuhnya penyimpang. Secara umum, penyimpangan yang dilakukan tiap orang cenderung relatif. Bahkan orang yang tadinya penyimpang mutlak lambat laun harus berkompromi dengan lingkungannya dan akhirnya tidak menyimpang.
d.      Penyimpangan Terhadap Budaya Nyata Ataukah Budaya Ideal
Budaya ideal di sini adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat, tetapi dalam kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan hukum yang berlaku. Akibatnya antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan.
e.       Terdapat Norma-norma Penghindaran Dalam Penyimpangan
Pada suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang maka akan muncul "norma-norma penghindaran". Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.
f.        Penyimpangan Sosial Bersifat Adaptif (Menyesuaikan)
Penyimpangan sosial tidak selalu menjadi ancaman karena kadangkadang dapat dianggap sebagai alat pemelihara stabilitas sosial. Di satu pihak, masyarakat memerlukan keteraturan dan kepastian dalam kehidupan. Kita harus mengetahui, sampai batas tertentu, perilaku apa yang kita harapkan dari orang lain, anggotanya. Di lain pihak, perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulkan bahwa:
1.      Jenis-jenis perilaku menyimpang di dalam masyarakat di bagi menjadi dua kelompok yaitu:
·         Penyimpangan primer dan sekunder
-         Penyimpangan sosial primer adalah penyimpangan yang bersifat sementara (temporer).
-         Penyimpangan sosial sekunder adalah penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sanksi telah diberikan kepadanya sehingga para pelaku secara umum dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang.
·         Penyimpangan individu, kelompok, dan campuran
-         Penyimpangan individu adalah Penyimpangan yang dilakukan sendiri tanpa ada campur tangan orang lain.
-         Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan bersama-sama dalam kelompok tertentu.
-         Penyimpangan campuran adalah penyimpangan yang dilakukan dengan menggabungkan kedua jenis perilaku menurut pelakunya yaitu  penyimpangan yang dilakukan sendiri-sendiri dan juga penyimpangan yang dilakukan dengan cera bersama-sama (kelompok).
2.      Ciri-ciri perilaku menyimpang di dalam masyarakat ada enam yaitu:
·         Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan.
·         Penyimpangan Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak.
·         Penyimpangan Relatif dan Penyimpangan Mutlak.
·         Penyimpangan Terhadap Budaya Nyata Ataukah Budaya Ideal.
·         Terdapat Norma-norma Penghindaran Dalam Penyimpangan.
·         Penyimpangan Sosial Bersifat Adaptif (Menyesuaikan).
B.      SARAN
Bertitik tolak pada uraian di atas, kami sampaikan beberapa saran kepada segenap pembaca makalah ini, yaitu sebagai berikut:
  1. Dengan selesainya tugas ini, kiranya pihak-pihak terkait dapat memahami serta memaklumi bentuk kesederhanaannya. Bila perlu tugas ini dapat di evaluasi guna menjadi acuan kami untuk mengembangkan tugas ini kearah yang lebih sempurna.
  2. Sekiranya pemberian tugas pembuatan makalah ini lebih digalakkan di kalangan siswa karena dengan pemberian tugas ini dapat melatih siwa untuk mencari sumber lain tentang materi yang di ajarkan.
3.      Sebaiknya dalam mengerjakan tugas kelompok jangan  harus semua anggota bekerja agar tujuan dan maksud dari pemberian tugas kelompok yaitu melatih kerjasama dapat di terapkan.
  1. Diharapkan kepada para guru utamanya pelajaran sosiologi, untuk tidak hanya memberikan tugas waktu di sekolah saja melainkan memberikan tugas pekerjaan rumah  kepada siswanya.
  2. Saran dan Kritik senantiasa kami nantikan dari semua pihak.
            DAFTAR PUSTAKA
Ruswanto. 2009. Sosiologi untuk SMA atau MA Kelas X. Surakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Edukatif HTS. 2008. Modul Sosiologi X untuk SMA atau MA Semester Genap.
Surakarta: Hayati Tumbuh Subur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar