“"Jenis-Jenis dan Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang Yang Terjadi Di Dalam
Masyarakat”
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan inayah-Nya. Shalawat dan salam semoga di
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat-Nya.
Makalah ini
kami buat semata-mata untuk keperluan siswa siswi ataupun masyarakat yang
sekiranya di kemudian hari memerlukannya. Makalah ini juga dapat di manfaatkan
oleh para guru sebagai bahan mengajar.
Materi
makalah ini di susun dari berbagai sumber pembelajaran di sekolah maupun yang
lainnya. Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa
siswi ataupun orang-orang yang membacanya untuk menjadi ladang amal.
Meskipun
kami telah berusaha semaksimal mungkin
menyuguhkan makalah ini dalam wujud yang terbaik, kami yakin pasti tak
lepas dari kekurangan, sesuai dengan peri bahasa yang mengatakan bahwa, ”Tak
Ada Gading Yang Tak Retak’’,maka penulis menerima kritik dan saran terbuka bagi
semua pihak untuk sempurnanya kami dalam menyusun makalah pada masa-masa
mendatang.
Akhirnya
kami sampaikan terima kasih atas segala bentuk kerjasamanya semoga Allah SWT.
Meridhoi ikhtiar kita dalam membangun generasi Indonesia melalui makalah ini,Amin.
PRAYA,09 Februari 2013
PENYUSUN
DAFTAR ISI
1. COVER................................................................................................................................................................i
2. KATA
PENGANTAR
.....................................................................................................................................1
3. DAFTAR
ISI......................................................................................................................................................2
4. BAB
I
..................................................................................................................................................................3
a. PENDAHULUAN
5. BAB
II
................................................................................................................................................................4
a. PEMBAHASAN
6. BAB
III................................................................................................................................................................7
a. PENUTUP
7. DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Perilaku
menyimpang adalah segala tingkah laku individu atau kelompok yang malanggar
nilai dan norma yang ada dalam suatu kelompok atau masyarakat. Perselisihan pendapat antarwarga sering kali meledakkan konflik
sosial. Bak api yang menyambar tumpukan kayu kering, konflik kemudian
melibatkan banyak pihak dan memakan korban yang besar. Harta benda mereka yang
dianggap lawan menjadi halal untuk dihancurkan. Bahkan korban jiwa pun kadang
tidak bisa dihindari. Berlangsunglah aneka perilaku yang melanggar kaidah
sosial. Terjadinya perilaku menyimpang menunjukkan kegagalan sosialisasi yang
dijalani individu. Seperti halnya dengan materi sosiologi yang lain, perilaku
menyimpang mempunyai jenis-jenis dan ciri-ciri.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang
di bahas dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana jenis-jenis perilaku menyimpang yang terjadi di dalam
masyarakat.
2. Bagaimana ciri-ciri prilaku menyimpang yang terjadi di dalam
masyarakat.
C. TUJUAN
Tujuan penulisan pada makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis perilaku menyimpang yang
terjadi dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri prilaku menyimpang yang
terjadi di dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Jenis-jenis Perilaku Menyimpang
dalam Masyarakat
a. Penyimpangan
Primer dan Sekunder
Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai
pola-pola perilaku tertentu. Ada kalanya manusia berperilaku sesuai dengan
kehendak umum, tetapi di lain waktu bertindak menentang atau tidak sesuai
dengan kehendak umum. Oleh karena itu, dikenal dua jenis penyimpangan sosial,
yaitu penyimpangan sosial primer dan penyimpangan social sekunder.
1) Penyimpangan Sosial Primer
Penyimpangan sosial primer adalah
penyimpangan yang bersifat sementara (temporer). Orang yang melakukan
penyimpangan primer masih tetap dapat diterima oleh kelompok sosialnya karena
tidak secara terus-menerus melanggar norma-norma umum. Contoh: Pelanggaran terhadap
rambu-rambu lalu lintas.
2)
Penyimpangan Sosial Sekunder
Penyimpangan sosial sekunder adalah
penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sanksi telah
diberikan kepadanya sehingga para pelaku secara umum dikenal sebagai orang yang
berperilaku menyimpang.
Contoh: Seseorang yang peminum dan
pemabuk minuman keras di mana pun ia berada akan dibenci orang.
b.
Penyimpangan Individu, Kelompok, dan Campuran
Berdasarkan jumlah individu yang terlibat
dalam perilaku menyimpang maka penyimpangan sosial menurut Drs. Kuswanto
dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.
1)
Penyimpangan Individu
Penyimpangan dilakukan sendiri tanpa ada
campur tangan orang lain. Hanya satu individu yang melakukan sesuatu yang bertentangan
dengan norma-norma umum yang berlaku. Perilaku seperti ini secara nyata menolak
norma-norma yang telah diterima
secara umum dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Contoh: Seorang anak dari beberapa saudara ingin menguasai harta
peninggalan orang tuanya. Ia mengabaikan saudara-saudaranya yang lain. Ia
menolak norma-norma pembagian warisan menurut norma agama. Ia menjual semua
peninggalan harta orang tuanya untuk kepentingan sendiri.
2)
Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok terjadi apabila
perilaku menyimpang dilakukan bersama-sama dalam kelompok tertentu. Perilaku
menyimpang kelompok ini agak rumit sebab kelompok-kelompok tersebut mempunyai
nilai-nilai, norma-norma, sikap, dan tradisi sendiri. Fanatisme anggota
terhadap kelompoknya dapat menyebabkan mereka merasa tidak melakukan perilaku
menyimpang. Penyimpangan kelompok lebih berbahaya bila dibandingkan dengan
penyimpangan individu.
Contoh: Kelompok (geng) kejahatan
terorganisir yang melakukan penyelundupan dan perampokan, Kelompok pengacau keamanan dengan
tujuan-tujuan tertentu
(teroris), Kelompok yang ingin memisahkan diri dari suatu
negara (separatis).
3)
Penyimpangan Campuran
Sebagian remaja yang putus sekolah
(penyimpangan individu) dan pengangguran yang frustasi (penyimpangan individu),
biasanya merasa tersisih dari pergaulan dan kehidupan masyarakat. Mereka sering
berpikir seperti anak orang yang berkecukupan, yang akhirnya menempuh jalan
pintas untuk hidup enak. Dibawah pimpinan seorang tokoh yang terpilih karena
kenekatannya dan kebrutalannya, mereka berkelompok dalam, “organisasi rahasia”
(penyimpangan kelompok) dangan memeiliki norma yang mereka buat sendiri. Pada
dasarnya, norma yang mereka buat bertentangan dengan norma umum yang berlaku
dalam masyarakat.
2.
Ciri-ciri Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat
Penyimpangan sosial memiliki 6 ciri
sebagai berikut.
a. Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan
Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata ciri tindakan yang
dilakukan orang, melainkan akibat dari adanya peraturan dan penerapan sanksi
yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut.
b. Penyimpangan Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak
Perilaku menyimpang tidak selalu merupakan hal yang negatif. Ada
beberapa penyimpangan yang diterima bahkan dipuji dan dihormati, seperti orang
jenius yang mengemukakan pendapat baru yang kadangkadang bertentangan dengan
pendapat umum.
c. Penyimpangan Relatif dan Penyimpangan Mutlak
Umumnya pada masyarakat modern, tidak ada seorang pun yang masuk
kategori sepenuhnya penurut (konformis) ataupun sepenuhnya penyimpang. Secara
umum, penyimpangan yang dilakukan tiap orang cenderung relatif. Bahkan orang
yang tadinya penyimpang mutlak lambat laun harus berkompromi dengan
lingkungannya dan akhirnya tidak menyimpang.
d. Penyimpangan Terhadap Budaya Nyata Ataukah Budaya Ideal
Budaya ideal di sini adalah segenap peraturan hukum yang
berlaku dalam suatu kelompok masyarakat, tetapi dalam kenyataannya tidak ada
seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan hukum yang berlaku. Akibatnya
antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan.
e. Terdapat Norma-norma Penghindaran Dalam Penyimpangan
Pada suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang
suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang maka akan muncul
"norma-norma penghindaran". Norma
penghindaran adalah pola perbuatan yang
dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang
nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.
f.
Penyimpangan Sosial Bersifat
Adaptif (Menyesuaikan)
Penyimpangan sosial tidak selalu menjadi ancaman karena
kadangkadang dapat dianggap sebagai alat pemelihara stabilitas sosial. Di satu
pihak, masyarakat memerlukan keteraturan dan kepastian dalam kehidupan. Kita
harus mengetahui, sampai batas tertentu, perilaku apa yang kita harapkan dari
orang lain, anggotanya. Di lain pihak, perilaku menyimpang merupakan salah satu
cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas kami dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Jenis-jenis perilaku menyimpang di dalam masyarakat di bagi
menjadi dua kelompok yaitu:
·
Penyimpangan primer dan
sekunder
-
Penyimpangan sosial primer
adalah penyimpangan yang bersifat sementara (temporer).
-
Penyimpangan sosial sekunder
adalah penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sanksi
telah diberikan kepadanya sehingga para pelaku secara umum dikenal sebagai
orang yang berperilaku menyimpang.
·
Penyimpangan individu,
kelompok, dan campuran
-
Penyimpangan individu adalah
Penyimpangan yang dilakukan sendiri tanpa ada campur tangan orang lain.
-
Penyimpangan kelompok adalah
penyimpangan yang dilakukan bersama-sama dalam kelompok tertentu.
-
Penyimpangan campuran adalah
penyimpangan yang dilakukan dengan menggabungkan kedua jenis perilaku menurut
pelakunya yaitu penyimpangan yang
dilakukan sendiri-sendiri dan juga penyimpangan yang dilakukan dengan cera
bersama-sama (kelompok).
2. Ciri-ciri perilaku menyimpang di dalam masyarakat ada enam
yaitu:
·
Penyimpangan
Harus Dapat Didefinisikan.
·
Penyimpangan
Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak.
·
Penyimpangan
Relatif dan Penyimpangan Mutlak.
·
Penyimpangan
Terhadap Budaya Nyata Ataukah Budaya Ideal.
·
Terdapat
Norma-norma Penghindaran Dalam Penyimpangan.
·
Penyimpangan
Sosial Bersifat Adaptif (Menyesuaikan).
B. SARAN
Bertitik tolak pada
uraian di atas, kami sampaikan beberapa saran kepada segenap pembaca makalah
ini, yaitu sebagai berikut:
- Dengan selesainya tugas ini, kiranya pihak-pihak terkait dapat memahami serta memaklumi bentuk kesederhanaannya. Bila perlu tugas ini dapat di evaluasi guna menjadi acuan kami untuk mengembangkan tugas ini kearah yang lebih sempurna.
- Sekiranya pemberian tugas pembuatan makalah ini lebih digalakkan di kalangan siswa karena dengan pemberian tugas ini dapat melatih siwa untuk mencari sumber lain tentang materi yang di ajarkan.
3.
Sebaiknya dalam
mengerjakan tugas kelompok jangan harus
semua anggota bekerja agar tujuan dan maksud dari pemberian tugas kelompok
yaitu melatih kerjasama dapat di terapkan.
- Diharapkan kepada para guru utamanya pelajaran sosiologi, untuk tidak hanya memberikan tugas waktu di sekolah saja melainkan memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswanya.
- Saran dan Kritik senantiasa kami nantikan dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Ruswanto. 2009. Sosiologi untuk SMA
atau MA Kelas X. Surakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen
Pendidikan Nasional.
Tim Edukatif HTS. 2008. Modul Sosiologi
X untuk SMA atau MA Semester Genap.
Surakarta: Hayati
Tumbuh Subur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar